PPnBM Mobil adalah salah satu hal yang paling sering membingungkan calon pembeli kendaraan. Sebagai reviewer otomotif yang sering membahas regulasi kendaraan, saya mendapati banyak orang masih belum memahami tentang pajaknya, padahal pajak sangat memengaruhi harga On the Road kendaraan yang Kamu beli di dealer.
Jika Kamu sedang merencanakan membeli mobil baru, King Otomotif membantu untuk memahami cara hitung PPnBM Mobil dan dampaknya akan membantu Kamu menyiapkan anggaran dengan lebih tepat dan artikel ini akan membahas tuntas secara detail, cara menghitungnya, dan contoh simulasi sederhana.
Apa Itu PPnBM Mobil dan Mengapa Penting?
PPnBM Mobil adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dikenakan pada kendaraan bermotor dengan kriteria tertentu. Pemerintah Indonesia menerapkan pajak ini sebagai upaya mengendalikan konsumsi barang mewah dan menambah pemasukan negara.
Singkatnya, semakin besar kapasitas mesin atau semakin tinggi tingkat kemewahan mobil, tarif pajak kendaraan juga semakin tinggi semisalnya, mobil dengan mesin di atas 3.000 cc biasanya dikenakan tarif PPnBM lebih besar dibanding mobil city car.
Selain faktor mesin, emisi gas buang juga menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan tarif pajak. Regulasi terbaru lebih mendukung mobil dengan emisi rendah seperti kendaraan hybrid atau listrik.
Dasar Perhitungan PPnBM Mobil
Agar Kamu lebih paham, berikut rumus dasar perhitungannya:
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) x Tarif PPnBM (%)
Dasar pengenaan pajak biasanya diambil dari harga jual pabrik ditambah margin distributor. Misalnya, jika harga dasar kendaraan Rp300 juta dan tarif PPnBM 20%, maka PPnBM Kendaraan yang harus dibayar adalah Rp60 juta.
Ingat, PPnBM ini akan menambah komponen total harga kendaraan bersama pajak lain seperti PPN, BBNKB, dan biaya administrasi. Jadi, jangan hanya terpaku pada harga brosur tanpa memperhitungkan seluruh kewajiban pajak.
Tinggalkan Balasan